MATA KULIAH PENGANTAR WASTEK
IRNAWATI NUR
E31111271
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
E31111271
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
1. Gempa dan tsunami di Nias, berikan komentar mengenai kasus tersebut, dan manfaat apa yang bisa di peroleh.
Jawab :
Tsunami adalah perpindahan badan air yang disebabkan oleh perubahan permukaan laut secara vertical dengan tiba-tiba. Perubahan permukaan laut tersebut bisa disebabkan oleh gempa bumi atau letusan gunung berapi yang berpusat dibawah laut.
Seperti halnya tsunami yang terjadi di Aceh, yang disebabkan oleh gempa bawah laut. Tsunami yang terjadi di Aceh ini, menelan korban jiwa dan materi yang tidak sedikit . beberapa daerah rusak parah, orang-orang kehilangan keluarga dan tempat tinggal, serta kerugian materi lainnya. Tentu saja dampak negative yang ditimbulkan oleh tsunami sangat banyak, tapi dibalik semua kerusakan dan kerugian yang ditimbulkan, terdapat dampak positif yang seringkali dilupakan oleh manusia.
Peristiwa tsunami ini memang menarik perhatan banyak pihak, termasuk para peneliti bidang geologi dari berbagai Negara yang dating meneliti penyebab gempa yang menimbulakn tsunami itu. Hasil dari penelitian mereka adalah ditemukannya potensi minyak dan gas alam yang sangat besar disepanjang laut bagian barat Sumatra.
Mungkin tsunami memang mendatangkan kerugian besar bagi sebagian pihak, tapi dibalik itu semua, Tuhan memberikan rencana lain yang tidak terbayangkan. Seandainya tsunami tidak pernah terjadi, maka mungkin saja potensi minyak dan gas alam tidak akan terkuak selamanya. Mungkin tsunami mendatangkan kerusakan bagi beberapa daerah. Tapi dengan terjadinya tsunami, kita bisa melihat kekuasaan Tuhan, bahwa kita seringkali melupakan Tuhan dan lebih mementingkan kehidupan dunia. Maka dengan adanya sebuah bencana alam, kita lebih bisa mendekatkan diri dengan Tuhan. Dia hanya ingin menguji seberapa besar kesabaran dan ketabahan kita menghadapi sebuah masalah. Tuhan tidak pernah memberikan ujian yang tidak bisa dilalui oleh hamba-Nya. Tinggal bagaimana cara kita menyikapi masalah tersebut dengan kesabaran dan ketabahan.
2. Jelaskan sebuah kasus yang berkaitan dengan disiplin ilmu komunikasi.
Jawab :
Ada tujuh unsur dalam komunikasi, yakni komunikator (orang yang mengirim pesan), pesan, media atau sarana, komunikan (orang yang menerima pesan), efek, umpan balik, serta lingkungan.
Komunikasi baru dikatakan mengena atau berhasil kalau pesan yang ingin disampaikan oleh seseorang (komunikator) benar-benar sampai kepada orang yang dikirimi pesan (komunikan), apalagi kalau pesan tersebut memberi efek atau berdampak dan kemudian mendapat umpan balik dari komunikan.
Di Indonesia, negara kita tercinta, tampaknya banyak komunikasi yang tidak mengena atau tidak berhasil, karena banyak komunikator (kata yang bersepupu dengan propokator) yang mengirim pesan kepada komunikan yang salah dan di lingkungan yang salah.
Mahasiswa misalnya. Mereka sering melakukan aksi unjukrasa dengan maksud ingin menyampaikan pesan kepada penguasa, bahwa mereka kecewa, marah, atau tidak setuju terhadap sesuatu yang dilakukan atau diputuskan oleh penguasa.
Sayangnya, aksi unjukrasa tersebut dilakukan di jalan raya pada saat arus lalu lintas sedang padat. Artinya, pesannya justru disampaikan kepada masyarakat yang kebetulan lewat di jalan raya tersebut.
Akibatnya, masyarakat menjadi terganggu aktivitasnya dan kadang-kadang masyarakat memberikan reaksi, sehingga terjadilah keributan antara mahasiswa dengan masyarakat.
Pada saat yang sama, penguasa mungkin sedang sibuk melaksanakan tugas-tugasnya dan sama sekali tidak tahu dengan adanya aksi unjukrasa mahasiswa.
Kalau pun ada wartawan yang meliput aksi unjukrasa tersebut dan disiarkan oleh media massa, belum tentu penguasa mendengarnya lewat radio, menyaksikan siarannya di televisi, dan atau membaca beritanya di media cetak. Mungkin juga penguasa tidak peduli dan tidak akan memberikan reaksi apa-apa.
Komunikasi baru dikatakan mengena atau berhasil kalau pesan yang ingin disampaikan oleh seseorang (komunikator) benar-benar sampai kepada orang yang dikirimi pesan (komunikan), apalagi kalau pesan tersebut memberi efek atau berdampak dan kemudian mendapat umpan balik dari komunikan.
Di Indonesia, negara kita tercinta, tampaknya banyak komunikasi yang tidak mengena atau tidak berhasil, karena banyak komunikator (kata yang bersepupu dengan propokator) yang mengirim pesan kepada komunikan yang salah dan di lingkungan yang salah.
Mahasiswa misalnya. Mereka sering melakukan aksi unjukrasa dengan maksud ingin menyampaikan pesan kepada penguasa, bahwa mereka kecewa, marah, atau tidak setuju terhadap sesuatu yang dilakukan atau diputuskan oleh penguasa.
Sayangnya, aksi unjukrasa tersebut dilakukan di jalan raya pada saat arus lalu lintas sedang padat. Artinya, pesannya justru disampaikan kepada masyarakat yang kebetulan lewat di jalan raya tersebut.
Akibatnya, masyarakat menjadi terganggu aktivitasnya dan kadang-kadang masyarakat memberikan reaksi, sehingga terjadilah keributan antara mahasiswa dengan masyarakat.
Pada saat yang sama, penguasa mungkin sedang sibuk melaksanakan tugas-tugasnya dan sama sekali tidak tahu dengan adanya aksi unjukrasa mahasiswa.
Kalau pun ada wartawan yang meliput aksi unjukrasa tersebut dan disiarkan oleh media massa, belum tentu penguasa mendengarnya lewat radio, menyaksikan siarannya di televisi, dan atau membaca beritanya di media cetak. Mungkin juga penguasa tidak peduli dan tidak akan memberikan reaksi apa-apa.
3. Tuliskan substansi yang dianggap penting dari materi pengantar WASTEK.
Jawab :
Saat ini kemajuan teknologi telah meningkat dengan pesat dan menjadi salah satu factor penting dalam kehidupan. Pada dasarnya, Pengembangan kemampuan Ilmu pengetahuan dan teknologi adalah salah satu faktor dominan bagi negara manapun untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, meningkatkan kemakmuran rakyat, serta melindungi kepentingan dan kedaulatan negara. Terlebih lagi dengan laju perkembangan Ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus meningkat dengan kecepatan semakin tinggi, maka tiada pilihan lain bagi setiap negara kecuali berupaya semaksimal mungkin untuk mengikuti perkembangan tersebut, bersaing dengan berbagai Negara lainnya, dan memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya. Ada beberapa kemungkinan yang ditimbulkan bila suatu Negara tidak meningkatkan kemampuan Ilmu Pengetahuan dan teknologi tidak dikembangkan yakni :
· Pertama, suatu Negara akan mengalami ketinggalan dalam hal tingkat kecerdasan bangsa, kemakmuran rakyat, dan perlindungan terhadap kepentingan serta kedaulatannya.
· Kedua dengan posisi ketertinggalan tersebut, maka kemampuan untuk memanfaatkan peluang dan menjawab tantangan dalam hubungan antar bangsa menjadi rendah.
· Ketiga dalam kondisi inferioritas seperti itu, maka semakin jauh kemungkinan untuk mendapatkan keuntungan dan nilai tambah dari setiap upaya yang dilakukannya.
Maka dari itulah, Iptek menjadi kepentingan yang bersifat strategik bagi semua negara untuk dapat mencapai kemajuan dan perkembangan sesuai harapan. Sedangkan mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa tentunya akan sangat terikat dengan Ipteks. Mengapa? Karena penguasaan IPTEK bagi generasi muda dinilai sangat penting . Hal tersebut dikarenakan Migrasi atau berpindahnya para ilmuwan dan insinyur terbaik yang dimiliki Indonesia ke negara lain setelah sebelumnya disekolahkan dan diinvestasikan oleh negara dalam program-program pengembangan teknologi. Sehingga sebagai generasi selanjutnya kita diharuskan untuk menguasai IPTEK untuk menyelesaikan masalah – masalah pengembangan teknologi di Indonesia agar tidak tertinggal dari Negara lain. Selain itu Indonesia sebagai Negara berkembang harus mampu untuk kemudian dapat bersaing dengan Negara-negara lainnya khususnya dengan Negara maju sehingga kemudian dapat mensejajarkan dengan Negara tersebut. Dalam hal mata kuliah wawasan Ilmu Pengethaun dan teknologi, pesan yang dapat saya tarik dari berlakunya mata kuliah tersebut adalah agar kemudian mahasiswa yang telah menentukan kajian ilmu pengetahuan yang mereka tekuni dapat menjadi landasan utama dalam proses pembelajaran ilmu tersebut. Mahasiswa sebagai genarasi penerus bangsa diharapkan mampu menekuni kajian ilmu yang mereka pilih agar dapat menjalankan perannya dengan sangat baik atas perannya sebagai generasi penerus. Dalam hal ini, Mahasiswa dapat mengetahui asal mula dari suatu kajian ilmu hingga pada pengamalanya yang tentunya bermafaat bagi kesejahteraan bangsa. Selain itu, mahasiswa diharapakan mampu berfikir kritis atas segala permasalahan-permasalahan yang dialami oleh bangsa agar kemudian mereka mampu ikut berpartisipasi dalam menyelesaikan masalah tersebut dengan pemikiran-pemikiran mereka atas Ilmu Pengetahuan yang mereka miliki. Sehingga permasalahan-permasalahan suatu bangsa dapat tereselaesaikan ditangan para generasi penerus bangsa ini. Oleh karena itu, kesimpulan yang dapat kita tarik adalah pentingnya pemahaman WASTEK bagi generasi penerus bangsa agar dapat membangun Indonesia kedepannya menjadi Negara yang jauh lebih baik dan maju dari sekarang.